Pages

Ads 468x60px

Labels

Featured Posts

Kamis, 27 November 2014

Aku, Buku, dan Kekasih

Selama hidup, ini kali pertama aku menerima hadiah ulang tahunku yang ke-22 lalu berupa buku. Tidak pernah sebelumnya teman-teman, keluarga, sahabat karib atau kekasihku yang lalu, memberikan hadiah berupa bahan bacaan. Mengingat kebiasaan sehari-hari yang aku jalani memperlihatkan pada mereka, tidak adanya waktu untuk membaca. Kesibukan yang terbilang cukup membuat orang yang walau hanya melihatnya saja mungkin merasa capek.

Cinta itu bukan sekedar kesenangan sambil-lalu yang merubah paradigma kewarasan menjadi ke kanak-kanakan (Kebanyakan yang aku lihat begitu hehe..). Bagiku, gelar capek atas kegiatan keseharian yang mereka sematkan kepadaku bukan hal yang berarti. Ya cinta keluargalah yang memberi semangat tak terhingga dalam meniti langkah demi langkah takdir yang dituliskan untukku.

Rutinitas itu setidaknya terhenti dalam pikiran, namun tidak dalam realitasnya. Rasanya seperti tamparan keras yang membuat kepalaku menoleh kearah dunia sebenarnya, dimana birunya laut adalah seperti esensinya, hijaunya hutan adalah lukisan alam dengan kekuatan yang mengerikan sekaligus menakjubkan dalam bingkai yang ditanda tangani oleh sejarah umat manusia. Aku seakan ditarik keluar dari sebuah kotak rutinitas keseharian, masuk kedalam kotak pemikiran yang berbeda sama sekali. Otakku kaku, saat tamparan keras namun diberikan dengan kelembutan ini memperlihatkan bahwa dunia ini luas, lebih luas dari apa yang mungkin setiap orang pikirkan.

Dialah kekasihku kini, memberiku tamparan keras hingga keluar dari kebiasaan yang mengkerdilkan pemikiran. Ia memberikan kepadaku dengan senyuman.Ya buku itu, buku yang saat aku pegang, tidak pernah terbayang aku bisa menghabiskannya (kebanyakan ngantuk kalo baca buku haha..) tapi setidaknya, aku sadar dunia tidak hanya sekedar rutinitas yang mungkin direkayasa sehingga membentuk aturan-aturan sosial hingga banyak yang terjebak atau bahkan lupa, seperti aku, terlelap dalam rekayasa lembutnya kain sutra rutinitas yang seakan menjadi takdir hidup.


Terimakasih untuk-MU, atas buku dan kekasih
 

Sample text

Sample Text

Sample Text